Sabtu, 31 Juli 2010

Komunikasi


1.      Pendahuluan
Dalam kesempatan sekarang ini, penulis akan memaparkan mengenai komunikasi antar manusia (human communication) atau komunikasi sosial (social communication) karena komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang terjadi dalam interaksi sosial.
Dalam situs Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional di http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php, disebutkan bahwa interaksi sosial adalah : “Hubungan sosial yg dinamis antara orang perse-orangan dan orang perseorangan, antara perseorangan dan kelompok, dan antara kelompok dan kelompok”.
Komunikasi memegang peranan penting khususnya di dalam suatu organisasi ataupun perusahaan sebagai upaya membentuk organisasi yang efektif dan efisien. Agar komunikasi dapat berperan di dalam organisasi secara optimal, harus dipahami dengan baik oleh semua pihak mengenai cara-cara dan macam komunikasi secara interaktif antar bawahan, sejawat maupun atasan. Jika komunikasi interaktif tersebut dapat terjalin dengan baik, maka organisasi itu akan menjadi organisasi yang sehat.

2.      Definisi
Beberapa pakar telah memberikan definisi komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut :
a.      Nur Kholis mengatakan bahwa : “Sebenarnya, komunikasi adalah sebuah pertemuan berbagai maksud. Artinya berkomunikasi adalah menyalurkan kepada orang lain apa yang kita maksud dengan cara yang dia mengerti”. (Nur Kholis, 2009 : 104)

Dari definisi di atas dapat disampulkan bahwa definisi komunikasi mengandung beberapa unsur :
(1)   Adanya pertemuan
(2)   Adanya penyaluran maksud kepada orang lain
(3)   Dilakukan dengan cara yang dimengerti si penerima

b.      Sopiah mengatakan bahwa : “Komunikasi adalah proses penyampaian pesan kepada pihak lain”.
Selanjutnya Sopiah dalam buku yang sama juga mengatakan bahwa : “Komunikasi didefinisikan sebagai penyampaian atau pertukaran informasi dari pengirim ke penerima, baik secara lisan, tertulis maupun menggunakan alat komunikasi”. (Sopiah, 2008 : 141)

Dari definisi di atas dapat disampulkan bahwa definisi komunikasi mengandung beberapa unsur :
(1)   Adanya penyampaian atau pertukaran informasi
(2)   Adanya pihak pengirim dan penerima informasi
(3)   Dilakukan dengan cara lisan, tertulis maupun dengan alat komunikasi.



c.      Kartono menjelaskan bahwa :

“C.P. Chaplin dalam bukunya Kamus Lengkap Psikologi, (1975, 1989) mendefinisikan komunikasi sebagai :
(1)    Penyebaran (transmisi, pengiriman, pengoperan) perubahan-perubahan energi dari sau tempat ke tempat lain, seperti dalam transmisi syaraf;
(2)    Proses transmisi atau penerimaan tanda, sinyal atau pesan;
(3)    Satu pesan atau sinyal;
(4)    Informasi yang diberkan oleh pasien kepada psikoterapis.
Definisi komunikasi lainnya ialah sebagai berikut :
Komunikasi ialah arus informasi dan emosi-emosi yang terdapat dalam masyarakat yang berlangsung secara vertikal (atas bawah, vice – versa) maupun secara horisontal; dapat berarti pula perhubungan atau persambungan wahana/sarana-sarana.
Komunikasi ialah : Kapasitas individu atau kelompok untuk menyampaikan perasaan, pikiran dan kehendak kepada individu dan kelompok lain”. (Kartono, 1991: 117-118)

Dari definisi di atas dapat disampulkan bahwa definisi komunikasi mengandung beberapa unsur :
(1)   Adanya individu atau kelompok dalam masyarakat;
(2)   Adanya kapasitas menyampaikan arus informasi dan emosi atau perasaan, pikiran dan kehendak
(3)   Dilakukan secara vertikal (atas bawah) maupun horisontal (sejajar)

d.      Winardi mengatakan bahwa :

Yang dimaksud dengan komunikasi yaitu sebuah proses dimana pihak tertentu menyampaikan kepada pihak lain, pandangannya, keinginannya, pendiriannya, dengan harapan bahwa pihak yang dihubungi itu dapat mengertinya dan eventual melaksanakan tindakan-tindakannya sesuai dengannya. (Winardi, 2000 : 213)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa definisi komunikasi mengandung beberapa unsur :
(1)   Adanya dua pihak
(2)   Adanya proses penyampaian pandangan, keinginan, maupun pendirian
(3)   Adanya harapan pihak yang dihubungi dapat mengerti dan eventual melaksanakan tindakan-tndakan sesuai dengannya.

e.      Harold Koontz / Cyril O’ Donnel / Heinz Weihrich menjelaskan bahwa : “Kami mendefinisikan komunikasi sebagai penyampaian informasi dari  pengirim kepada penerima dimana informasi itu dapat dipahami oleh si penerima”. (Koontz, dkk, 1990 : 168).

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa definisi komunikasi mengandung beberapa unsur :
(1)   Adanya Pihak Pengirim dan Penerima
(2)   Adanya proses penyampaian informasi
(3)   Adanya upaya agar informasi dapat dipahami si penerima.

f.        Efendi menjelaskan bahwa : “… komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang-lambang yang bermakna sama bagi kedua belah pihak’. (Effendy, 1993 : 13)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa definisi komunikasi mengandung beberapa unsur :
(1)   Adanya proses penyampaian informasi atau perasaan
(2)   Terjadi antara seseorang kepada orang lain
(3)   Adanya penggunaan lambang-lambang yang bermakna sama bagi kedua belah pihak.

Dari beberapa definisi komunikasi dari para pakar yang telah dipaparka di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi interaktif baik secara tatap muka maupun melalui bantuan alat komunikasi, untuk mengungkapkan perasaan, pikiran dan kehendak dari si pengirim informasi kepada si penerima informasi yang bersifat vertikal (atas bawah) maupun horisontal (sejajar), baik secara individu atau kelompok di dalam masyarakat, melalui metode yang dapat diterima, dimengerti serta dapat ditindaklanjuti oleh si penerima sesuai maksud si pengirim.